PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dengan majunya perkembangan televisi di Indonesia saat ini mengakibatkan semakin maraknya acara – acara untuk di minati oleh para pemirsa, hal ini karenakan adanya persaingan yang terjadi antara stasiun yang satu dengan yang lainnya, dalam hal untuk mendapatkan pemirsa sebanyak – banyak nya. Salah satu tayangan atau acara yang banyak menjadi pilihan stasiun televise adalah acara film kartun. Banyak sekali stasiun televisi yang menayangkan film kartun untuk menarik perhatian audiencenya, film kartun pada umumnya berdasarkan cerita – cerita fantasi sehingga anak – anak , para remaja, hingga orang dewasa menyukai film kartun sebab digunakan sebagai media untuk berfantasi dan berkhayal. Selain itu film kartun juga dapat digunakan sebagai wadah identifikasi dan pembentukan kepribadian dimana hal ini juga sangat memberi pengaruh besar dalam masyarakat. Tak dapat dipungkiri, televisi menjadi gudang informasi dan proses pembelajaran serta pembentuk pola pikir bagi masyarakat, dengan adanya proses penanaman nilai yang kontinu.Walaupun begitu, tayangan acara di televisi baik berupa film, berita atau video musik membawa pesan tertentu yang harus kita waspadai. sebagai media transfering televisi mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam membentuk opini serta perilaku publik. oleh sebab itu acara-acara yang disuguhkan hendaknya mempunyai mutu agar pola pikir yang terbentuk dimasyarakat adalah pola pikir yang positif
Film kartun telah menjadi suatu fenomena besar saat ini, hal ini harus diakui bahwa peranya sangat besar dalam membentuk pola pikir,pengembangan wawasan dan pendapat umum . disebabkan karena program siaran televisi ( acara-acara film kartun ) yang di sajikan semakin lama semakin menarik sehingga tidak mengherankan jika para penonton betah duduk lama – lama di depan pesawat TV.sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan bagi kita , bila rata – rata setiap individu menonton televisi selama 4 sampai 5 jam dalam sehari,maka dapat kita bayangkan berapa besar pengaruh televisi ini masuk kedalam pribadi – pribadi individu sehingga cepat atau lambat akan membentuk suatu sikap dan perilaku serta kepribadian dan cara berfikir para penontonnya.
Dimana dalam hal ini faktor daya khayal dalam psikoanalisa disebut dengan ( id )juga menentukan pengaruhnya, dimana id merupakan aspek biologis dan merupakan sistem yang original di dalam sebuah kepribadian dan juga merupakan unsur yang mendukung kreatifitas. Dan daya khayal ( id ) sendiri sangatlah dominan dalam kehidupan individu, kodrat daya khayal (id ) pada umumnya bersumber pada keinginan serta merupakan kelanjutan dari hasrat dan kebutuhan tertentu yang ada pada diri setiap individu.
Akan tetapi untuk melindungi kita dari daya khayal ( id ) kita membutuhkan ego, dimana ego merupakan aspek psikologis dari pada suatu kepribadian dan timbul dikarenakan kebutuhan individu untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan ( Realitat ) dan dimana ego hanya mengenal dunia batin saja dan yang terakhir adalah super ego, dimana super ego merupakan aspek sosiologi pada kepribadian dan dapat pula di anggap sebagai aspek moral pada kepribadian.
ANALISIS
Pengaruh Film Kartun Terhadap Kepribadian Di Tinjau
Dari Psikoanalisa
Sebagai media masa, tayangan televisi sangatlah memungkinkan untuk ditonton oleh berbagai kalangan mulai dari anak – anak, para remaja, hingga para orang dewasa. Tayangan televisi sangatlah beragam dan banyak, dan didalam tayangannya film kartun tidak bisa di pisahkan keberadaannya. Hal ini dapat terjadi dikarenakan film kartun merupakan jenis tayangan yang sangat popular dilingkungan bahkan tidak sedikit dari orang dewasa yang menyukai film ini. Biasanya cerita – cerita yang tersaji dalam film kartun ini bertema kehidupan sehari- hari dan pengalaman sehari – hari yang pernah dialami oleh setiap individu dalam lingkungannya, bisa berupa kenakalan – kenakalan dalam sebuah permainan, kejadian di seputar rumah tokoh, atau kehidupan semua tokohnya dalam pergaulan sosial di lingkungannya.
Peristiwa penganiayaan berat dalam arti memukul seseorang hingga menghilangkan nyawanya, pembunuhan njuga dapat kita jumpai dalam film kartun, yaitu dalam film kartun action. Walaupun dalam ide awalnya bertemakan peristiwa atau kejadian dalam kehidupan sehari – hari bukan berarti tidak ada kemungkinan untuk menggali hal hal yang bersifat khayal dalam film kartun.akan tetapi walaupun begitu tema sentralnya tetap nyata ( tidak fiktif ).
Berbagai tayangan kartun di layar kaca televisi indonesia masih di dominasi oleh film – film yang berasal dari luar negri,sebagian dari contohnya samurai x, sponge bobs, batman dan lain sebagainya, begitu pula film kartun jepang contohnya doraemon, crayon shinchan, sailor moon dan seterusnya.
Jika di perhatikan secara baik – baik dalam beberapa film kartun yang bertemakan kepahlawanan tersebut dalam memecahkan masalah tokoh cenderung dilakukan secara cepat dan mudah melalui tindakan kekerasan. Padahal cara – cara ini relatif sama dengan cara yang tadinya di lakukan oleh musuhnya ( tokoh antagonis dalam cerita ), ini dapat berarti bahwa pesan yang tersirat adalah kekerasan harus dibalas dengan kekerasan, begitu pula dengan kelicikan serta kejahatan perlu di lawan dengan cara- cara yang sama. Hal tersebut tentunya dapat menimbulkan atau bahkan secara tidak sengaja menjadikan individu dengan pribadi yang berdampak negatif terhadap lingkungannya.
Selain itu apabila kita mengamati isi tayangan film kartun secara umum yang diputar televisi swasta nasional, masih dapat kita jumpai pemakaian bahasa yang tidak mendidik, contohnya adalah kata-kata “kiss my butt" ("cium pantat saya"). Kekerasan verbal berupa kata kasar seperti itu diperkental dengan berbagai umpatan, hujatan, kecaman, maupun hinaan. Belum lagi penayangan adegan kekerasan fisik berupa adegan tabrakan maupun merusak barang/bangunan dengan cara membanting, menginjak-injak barang.
Kekerasan berikutnya adalah perkelahian tanpa senjata (pukul, tendang, banting, cekik, tampar), perkelahian dengan menggunakan benda tumpul (tongkat kayu, palu, batu, dan sejenisnya), serta perkelahian dengan menggunakan benda tajam (pisau, belati, pedang).Eskalasi kekerasan fisik terus dipertinggi melalui adegan tembak-menembak dan adegan menggunakan bahan peledak. Bahkan, untuk kepentingan dramatisasi tak jarang ditampilkan tubuh terluka dan/atau tubuh berdarah (lelehan, tetesan, kucuran, muncratan). Dijumpai pula film kartun yang menyajikan detik-detik sang tokoh jahat menjelang ajal, dengan memperlambat gerak (slowmotion), setelah ditusuk pedang, korban perlahan-lahan tersungkur dan tak bergerak lagi. Seluruh corak dan jenis tayangan meminggirkan nilai hidup dan kemanusiaan itu telah menjadi menu makanan sehari-hari kesadaran atau superego
Beberapa ahli psikologi menegaskan bahwa perilaku atau kepribadian pada hakekatnya merupakan proses interaksi individu dengan lingkungannya, sikap, prilaku, serta kepribadian itu dapat di bentuk melalui proses pembiasan dan pengukuhan lingkungan. Jika dilihat dari masalah ini, pembiasan – pembiasan dan pengukuhan lingkungan lingkungan individu dapat di bentuk melalui tayangan film kartun yang sesuai dengan nilai nilai, norma,(ego) dimana Ego ini muncul disebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan dari suatu organisme, jadi yang memutuskan untuk mencari dan mendapatkan serta melaksanakan kerja id adalah ego.
Menurut sigmund freud dalam menghadapi tekanan kecemasan yang berlebihan, sistem ego terpaksa mengambil tindakan ekstrim untuk menghilangkan tekanan itu. Tindakan yang demikian itu, disebut mekanisme pertahanan, sebab tujuannya adalah untuk mempertahankan ego terhadap tekanan kecemasan. Dalam teori Freud, bentuk-bentuk mekanisme pertahanan yang penting adalah:
1.represi; ini merupakan sarana pertahanan yang bisa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran,
2. memungkiri; ini adalah cara mengacaukan apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dilihat seseorang dalam situasi traumatik,
3.pembentukan reaksi; ini adalah menukar suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan melawannya dalam kesadaran,
4.proyeksi; ini berarti memantulkan sesuatu yang sebenarnya terdapat dalam diri kita sendiri ke dunia luar,
5.penggeseran; merupakan suatu cara untuk menangani kecemasan dengan menyalurkan perasaan atau impuls dengan jalan menggeser dari objek yang mengancam ke “sasaran yang lebih aman”,
6.rasionalisasi; ini cara beberapa orang menciptakan alasan yang “masuk akal” untuk menjelaskan disingkirnya ego yang babak belur,
7.sublimasi; ini suatu cara untuk mengalihkan energi seksual kesaluran lain, yang secara sosial umumnya bisa diterima, bahkan ada yang dikagumi,
8.regresi; yaitu berbalik kembali kepada prilaku yang dulu pernah mereka alami,
9.introjeksi; yaitu mekanisme untuk mengundang serta “menelaah” sistem nilai atau standar orang lain,
Dibawah ini contoh tayangan televisi berupa film kartun yang telah ditayangkan di berbagai televisi swasta tidak semuanya layak untuk ditonton, hal ini dikarenakan kebanyakan film kartun terlalu banyak mengedepankan id dan juga dikarenakan beberapa tayangan kartun memiliki efek – efek negatif pada kepribadian di tinjau dari psikoanalisa:
Samurai X,
Film yang pada awalnya tayang di SCTV ini memang suda lama berakhir namun menjamurnya rasa suka terhadap film ini masih dapat kita lihat, dalam film ini banyak terdapat kekerasan , dari mulai kensin, sang tokoh utama yng dulunya adalah seorang samurai berdarah dingin yang selalu membantai setiap orang yang ia temui sampai pada hatori, bocah yang masih kecil yang sudah sangat lihai memainkan pedang untuk melawan musuh.
Dengan banyaknya kekerasan yang terdapat dalam film ini sangat memungkinkan menjadiakan individu mempunyai khayalan ( id ) untuk selalu ingin lebih hebat dari yang lainnya dan juga khayalan atau keinginan ( id ) untuktampiljagoan,dimana hal ini jika telah sampai kepada Ego dapat enjadikan individu yang menghalalkan segala cara untuk menjadi seseorang yang selau hebat dari yang lainya walaupun itu dengan cara menyakiti teman a tau orang lain, hal ini menjadikan seseorang terrsebut sebagai pribadi yang keras kepala, mau menang sendiri, terlalu percaya diri dan arogan. Akan tetapi karena adanya Superego yang merupakan nilai – nilai ideal yang di telah ditanamkan dari pihak luar pada individu maka munculah pemikiran individu tersebut jangan bertindak keras kepala, mau menang sendiri, terlalu percaya diri dan arogan,sebab hal ini akan salah di mata para masyarakat .
Dan menurut teori psikoanalisa dalam pertahanan ego, dorongan dasar ( kekuatan id ) mengarahkan orang – orang yang menginginkan untuk selalu menjadi yang paling hebat ini untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku – perilaku yang tidak sesuai dengan nilai – nilai / norma – norma sosial yang ada dalam masyarakat, oleh karena itu hal ini mengakibatkan identitas diri mereka menjadi sangat terancam atau mereka mengalami krisis identitas.
Sponge Bob
Film kartun ini mengajarkan kepada para penikmat film kartun untuk bertindak ceroboh, dan berfikir menyimpang. Walaupun terkesan lucu dan konyol,namun hal tersebut dapat berakibat buruk terhadap kepribadian. Contohnya pada suatu episode tertentu yang menceritakan bahwa suatu hari sponge Bobs sedang sakit dan ia hendak pergi ke rumah sakit,namun temannya yang bernama patrics menceritakan bahwa jika ia berangkat ke rumah sakit maka ia di haruskan untuk duduk di ruang tunggu di rumah sakitpada saat mengantri ,kemudian ia akan diperiksa olae dokter dengan alat statoscope,sebenarnya tidak ada yang salah dengan cerita patrics , namun hal tersebut mambuat sponge bobs tidak jadi pergi kerumah sakit karena ia takut.
contoh yang di berikan oleh film ini dapat dengan mudah mengubah pola pikir pada individu yang terlebih kalangan anak- anak yang sangat menyukai tayangan ini, pola pikir yang tadinya bersifat wajar menjadi tidak wajar seperti apa yang dilakukan oleh sponge bobs, sehingga akan membentuk pribadi yang ceroboh, penakut, plin –plan, dan gampang terpengaruh.
Di bawah Kecemasan yang berlebih-lebihan tersebut ego kadang – kadang menempuh cara – cara ekstrim untuk menghilangkan teknan tersebut, cara-cara ini disebut dengan mekanisme pertahanan ego,dalam hal ini sponge bobs mengalihkan atau menggantikan sebuah kecenasan yang terjadi pada dirinya dengan tidak jadi untuk periksa ke dokter, hal ini di namakan dengan proyeksi. Atau dalm kecemsan dinamakan dengan kecemasan realita, kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata.
Doraemon
Film ini biasanya di tayangkan di RCTI pada setip hari minggu. Film ini sudah sangat lama berada di layar kaca televisi Indonesia. Film ini di anggap ber - bahaya dikarenakan terdapat hal – hal yang tidak masuk akal di dalamnya. Dalam berbagai episodenya, banyak dikisahkan bagaimana doraemon menemukan
berbagai macam kekeuatan ajaib dari kantungnya untuk memecahkan berbagai masalah yang di alami oleh nobita.kekuatan ajaib itu dapat di identikan dengan imajinasi untuk mendapatkan sesuatu dengan cara yang mudah.
Misalnya dalam salah satu episode yang menceritakan tentang nobita yang bisa membuat orang lain mau melakukan apa yang diinginkannya,karena adanya alat dari kantung ajaib dari kantung doraemon. Nobita menyuruh ibunya untuk mengerjakan PR yang di berikan oleh gurunya, pengaruh alat ajaib yang diberikan doraemon mengakibatkan ibunya mau mengerjakannya sedangkan nobita dengan riangnya bermain. Namun ketika waktu makan telah tiba, ibunya tidak mau memasak dikarenakan memasak merupakan pekerjaan seorang ibu bukan anak – anak, Nobita pun terperanggah, karena kini ia telah beralih peran dengan ibunya. Akhirnya ia kembali kedunia nyata sebagai anak sekolah. Karena dia tidak dapat melakukan tugas ibunya.
Sikap malas dan selalu ingin mendapatkan setiap kemauannya tanpa melalui kerja keras seperti yang di lakukan nobita ini berpengaruh terhadap kepribadian setiap individu yang menonton tayangan film ini dan akan menjadikan seseorang dengan pribadi yang malas, tidak mau bekerja keras serta pribadi yang tidak bertanggung jawab, ini dikarenakan film ini sangatlah mengedepankan id yang merupakan dorongan untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan juga merupakan faktor khayalan, sehingga tidaklah pantas untuk ditonton sebab dalam masyarakat untuk mendapatkan sesuatu yangkita inginkan terdapat norma – norma serta nilai nilai ( ego dan superego ) yang mengharuskan setiap manusia untuk mendapatkan sesuatu dengan cara yang sesuai dengan norma-norma . dimana dalam mendapatkan sesuatu tersebut harus bekerja terlebih dahulu bukan dari mencuri.
Crayon Sinchan
Apakah Sinchan yang sering merepotkan orang tuanya adalah contoh yang baik bagi individu? Mungkin bagi orang dewasa mereka bisa tertawa terbahak-bahak waktu menyaksikan ulah anak kecil berumur lima tahun itu. Tapi bagaimana dengan penonton yang berumur, sebutlah, di bawah 10 tahun? Tidakkah mereka berpikir bahwa Sinchan yang berumur lima tahun saja seperti itu, lalu mereka akan mengikuti tingkah laku shinchan tanpa disadari oleh siapa pun.
Dalam hal ini bila di tinjau melalui psikoanalisis dalam mekanisme pertahanan ego yang di namakan dengan introyeksi dimana introyeksi merupakan suatu tindakan atau suatu perilaku yang dilakukan dengan mengambil suatu tindakan dari luar ( asimilasi ) sebagai contoh misalanya individu menirukan perilaku gaya berbica sinchan atau bertindak bodoh seperti yang di lakukan sincan dalam kesehariannya.
Naruto
seperti film samurai X film naruto ini juga mengandung banyak kekerasan, Dengan banyaknya kekerasan yang terdapat dalam film ini sangat memungkinkan menjadiakan individu mempunyai khayalan ( id ) untuk selalu ingin lebih hebat dari yang lainnya dan juga khayalan atau keinginan ( id ) untuk tampil jagoan Dan menurut teori psikoanalisa dalam pertahanan ego, dorongan dasar ( kekuatan id ) mengarahkan orang – orang yang menginginkan untuk selalu menjadi yang paling hebat ini untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku – perilaku yang tidak sesuai dengan nilai – nilai / norma – norma sosial yang ada dalam masyarakat, oleh karena itu hal ini mengakibatkan identitas diri mereka menjadi sangat terancam atau mereka mengalami krisis identitas.
Tom and jerry
Film kartun ini di tayangkan di TPI, dalam film ini diceritakan tentang seekor tikus ( jerry ) dan kucing ( tom ) yang tidak pernah akur, dimana diantara mereka selalu bermusuhan, dan mengandung kekerasan di dalamnya, misalnya: ketika jerry sedang di kejar oleh tom, tiba – tiba jerry menemukan pisau dan langsung menusukan pisau tersebut kepada tom.
Selain terdapat kekerasan, film ini juga memberikan efek – efek negative bagi para individu terlebih lagi bagi anak - anak, dimana film ini akan mengakibatkan individu tersebut menjadi pribadi yang licik, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, ini dikarenakan dalam film ini terlalu mengedepankan daya khayal atau dorongan untuk memenuhi kebutuhan dasar (id) dan mengenyampingkan ego serta superego.
PENGARUHNYA TERHADAP KEPRIBADIAN
Melalui analisis di atas dapat kita ketahui bahwasanya film kartun sangatlah berpengaruh terhadap kepribadian. Secara perlahan – lahan namun efektif , sebuah film kartun membentuk pandangan pemirsanya terhadap bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari – hari,berikut adalah pengaruh – pengaruh yang di timbulkannya :
Pertama : Banyaknya kekerasan yang di pertontonkan dalam film kartun menjadikan individu menjadi sangat arogan, mau menang sendiri, dan juga ingin menjadi jagoan, dorongan dasar ( kekuatan id ) akan mengarahkan orang – orang yang menginginkan untuk selalu menjadi yang paling hebat ini untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku – perilaku yang tidak sesuai dengan nilai – nilai / norma – norma sosial yang ada dalam masyarakat, oleh karena itu hal ini mengakibatkan identitas diri mereka menjadi sangat terancam atau mereka mengalami krisis identitas.
Kedua : Bagi para remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya menjadi pendengar dan penonton saja melainkan sebagai penentu, dimana merka menentukan arah media popular saat mereka berekspresi dan mengemukakan pendapatnya.
Ketiga : Sebuah film kartun dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya dengan menyajikan sebuah tokoh dengan kepribadian yang lebih menarik, pintar, cantik/ tampan, dan kuat. Sebagi contoh anak – anak kecil dengan cepat mengidentifikasikan dirinya sebagai tokoh – tokoh pada film kartun kesayangan mereka.
Dan bagi pemirsa dewasa proses pengidolaan ini terjadi dengan dengan lebih halus, mungkin remaja ABG akan meniru gaya bicara mereka, dan cara mereka dalam hal berpakaian. Dan bagi para orang dewasa mereka mengkomunikasikan gambar yang mereka lihat dengan gambaran yang mereka inginkan secara lebih halus dengan meniru gaya model rambut yaitu model harajuku ( jepang ), emo, dan punk seperti yang mereka lihat dalam sebuah tokoh pada film kartun.
Dalam hal ini bila di tinjau melalui psikoanalisis ini termasuk dalam mekanisme pertahanan ego yang di namakan dengan introyeksi dimana introyeksi merupakan suatu tindakan atau suatu perilaku yang dilakukan dengan mengambil suatu tindakan dari luar ( asimilasi )
Ke empat : penawaran – penawaran yang di berika oleh sebuah film kartun bisa saja memepengaruhi apa yang mereka inginkan. Sebagai contoh dalam film katun yang mengilustrasikan kehidupan sebuah keluarga yang ideal, dan pemirsanya mulai membanding – bandingkan dan membicarakan kehidupan keluarga tersebut, dimana kehidupan keluarga ilustrasi tersebut terlihat begitu sempurna sehingga kesalahan mereka menjadi menu pembicaraan sehari –hari pemirsnya, atau mereka mulai menertawakan perilaku tokoh yang aneh dan hal – hal kecil yang terjadi pada tokoh tersebut.
Penawaran yag dilakukan oleh film kartun ini bisa jadi mendukung pemirsanya menjadi lebih baik atau malah mengempiskan kepercayaan diri mereka, atau bahkan dapat membuat pemirsanya merasa senang akan diri mereka, dan merasa cukup atau merasa rendah dari yang lainnya.
Sabtu, 25 April 2009
Pengaruh Film Kartun Terhadap Kepribadian Di Tinjau Dari Psikoanalisa
Diposting oleh guE BaNgEtZz di 01.40
Selasa, 17 Maret 2009
pernah bacakah?????????????
Sybil : Kisah Nyata Gadis dengan 16 Kepribadian
Buku ini bercerita tentang Sybil , seorang gadis (berusia 37 tahun-an) yang mengalami perpecahan kepribadian sejak kecil. Setelah seringkali mengalami black out / benar2 lupa atas kejadian yang telah dialami, Sybil pun berobat ke psikiater, Dr Wilbur. Dari sanalah diketahui bahwa didalam tubuh Sybil terdapat 16 “orang” yang lain yang sering “mengambil alih” tubuh Sybil sehingga Sybil mengalami black out. Mereka adalah: Clara, Helen, Marcia, Marjorie, Mary, Mike (laki-laki), Nancy Lou Ann Baldwin, Peggy Ann Baldwin, Peggy Lou Baldwin, Ruthie, Sid (laki-laki), Sybil Ann, Sybil Isabel Dorsett, Vanessa Gaile, Victoria Antoniette Shcarleu (Vicky) dan pribadi terakhir yang tak diketahui namanya.
Semua pribadi, agar lebih enak saya sebut personal saja , yang sama sekali tidak diketahui sybil, seolah-olah merupakan orang lain yang memakai raga sybil dan mereka ‘mengenal’ sybil dengan baik. Personal-personal itu juga memiliki usia yang berbeda-beda, hobi berbeda, Bahkan tingkat keyakinan terhadap agama yang berbeda. Pada saat diskusi dengan Dr. Wilbur, personal-personal itu sering muncul dan menyebabkan sybil bertanya kepada dokter, “apa yang telah saya lakukan?”. Personal-personal itu, dalam dialog dengan Dr Wilbur juga sering merasa kasihan kepada Sybil , yang tidak bisa marah, ceria dan bahkan menangis saat ia seharusnya melakukan sehingga mereka sesekali merasa perlu muncul ke permukaan menggantikan peran Sybil. Masing-masing personal itu benar-benar “menggantikan” peran sybil, sampai kepada hafalan perkalian, kemampuan menyanyi,seni menggambar dlsb sehingga membuat orang2 disekitarnya merasa heran kenapa Sybil yang kemarin begitu hafal perkalian ,ceria , tenang dan cerdas dan tanpa sebab mendadak melupakan semuanya dan menjadi seorang pemurung atau seseorang yang pemarah atau bahkan kekanak-kanakan .
Setelah Sybil ,yang kehadirannya diwakili oleh personal yang lain, menjalani psikoanalisa oleh Dr Wilbur, ditemukanlah trigger-trigger mengapa kepribadiannya pecah. Sybil mendapat siksaan yang luar biasa dari sang ibu , yang mengidap schizoprenia, sejak kecil tanpa pencegahan dari sang ayah sedikitpun. Hal itu, secara tidak langsung membuat sybil tidak mampu mengungkapkan kemarahan, kesedihan dan emosinya. Selain itu, nilai2 yang dianut secara ketat oleh orangtua sybil, namun kadang dinafikkan secara vulgar dihadapan sybil juga menjadi salah satu pemicu munculnya personal-personal lain dalam dirinya, personal-personal yang tidak terima akan penerimaan sybil terhadap lingkungan yang menekan dan mengabaikan dirinya.
Akhirnya setelah 11 tahun melakukan psikoanalisa, Dr. Wilbur berusaha menyamakan usia seluruh personal melalui hipnotis dan berusaha meyakinkan sybil untuk memenuhi keinginan-keinginan masing2 personal. Seperti kenyataan bahwa sybil sangat membenci ibunya yang telah menyiksanya, yang dinafikkan oleh Sybil karena norma mengatakan bahwa seorang anak tidak boleh membenci ibunya. Dan Sybil yang sebelumnya tidak bisa marah, tidak bisa menangis pun akhirnya bisa mengungkapkan emosi-emosinya. Hal ini pun berhasil membuat personal-personal lain untuk menerima kondisi sybil, seperti Vicky yang sebelumnya selalu berharap ibunya akan datang menjemputnya dari Paris, akhirnya mengakui bahwa Hattie Dorsett / Ibu Sybil adalah ibunya juga. Perlahan-lahan, trauma-trauma lain dibuka dan pada akhirnya Sybil pun berhasil mengungkapkan emosinya dan berhasil menolak penekanan-penekanan terhadap dirinya. Dan seiring waktu berlalu, semakin banyak personal yang menyatukan diri sebagai Sybil sehingga Sybil pun menjadi Sybil yang satu.
Di akhir buku, dikisahkan bahwa Dr. Wilbur, seusai menyembuhkan Sybil, tetap memfokuskan diri pada perawatan kepribadian majemuk, sekalipun tidak ada yang sekompleks Sybil. Bahkan dalam beberapa kasus ,hasil pengukuran EEP (Electro Encephalogram) masing2 personal berbeda antara satu dengan lain. Kebanyakan personal-personal yang majemuk mengalami lingkungan inti (keluarga) yang histeria, serba mengharamkan, dan kekanak-kanakan sehingga Dr Wilbur beranggapan bahwa kepribadian majemuk adalah suatu cara untuk menghindari larangan dan penekanan dari lingkungannya. Namun penyebab utama kepribadian majemuk tetap saja masih belum diketahui karena ada orang-orang yang berada di lingkungan yang sama, namun tidak mengalami gejala kepribadian majemuk.
Buku ini, sekalipun ditulis melalui proses wawancara dengan Sybil dan Dr Wilbur, setelah saya mencoba mencari referensi di wikipedia memang ada yang meragukan semua faktanya karena dr. Wilbur sendiri tidak pernah menerbitkan hasil rekam medisnya dengan sybil dalam jurnal manapun. Tapi sebagai sebuah bacaan ,anggap aja sebuah novel, cukup menarik karena berasal dari kisah nyata yang memiliki keunikan tersendiri.
Diposting oleh guE BaNgEtZz di 06.16 0 komentar
Senin, 16 Maret 2009
Diposting oleh guE BaNgEtZz di 02.06 0 komentar
Komik Kepribadian Berdasarkan Golongan Darah
<--------- MARAH klo' d satu kan jd gini ni
Diposting oleh guE BaNgEtZz di 02.01 0 komentar
Diposting oleh guE BaNgEtZz di 01.54 0 komentar
Komik Kepribadian Berdasarkan Golongan Darah
Komik strip ini menceritakan tipe kepribadian berdasarkan golongan darah dengan cara yang lucu sekali. Entah benar atau tidak, Anda mungkin bisa bandingkan dengan diri Anda sendiri. Dan menurut sumber dimana Jawaban.com menemukan artikel tentang hal ini, secara psikologi kepribadian seseorang tidak dapat ditentukan oleh golongan darahnya. Namun, mungkin Anda tertarik untuk membandingkannya dengan tipe kepribadian Anda.
Diposting oleh guE BaNgEtZz di 01.36 0 komentar